April 20, 2013

Ujung Barat Indonesia!

Diantara pilihan-pilhan tentu ada konsekuensi yang harus dibayar. Seperti perjalanan kali ini, mungkin waktunya memang kurang tepat tapi dipaksakan untuk berangkat. Akhirnya konsekuensi itu harus ditanggungjawabkan sendiri. Bukan kesimpulannya perjalanan tidak menjadi menyenangkan. Sungguh bukan. Tapi akhirnya perjalanan dikehidupan nyata harus diurus dengan sedikit perjuangan lebih. Selamat menikmati!

***

Tiket promo dijadwalkan tanggal 10 s.d. 16 April 2013 dan terjadwal seminar beberapa teman seangkatan adalah seminggu sebelumnya. Dengan hitungan matematis sungguh saya aman. Terlebih dengan usaha me-revisi yang konsisten dikerjakan membuahkan hasil yang menyenangkan. Tepat tanggal 10 April saya mendapat lampu hijau seminar dari pembimbing 1! Alhamdulillah. Sayangnya seminar teman-teman yang seharusnya menjadi salah satu syarat saya untuk seminar harus rela saya tinggalkan karena seminar diundur, tepat diminggu saya berangkat.

Bismillah akhirnya berangkat. Lupakan sejenak dengan kegiatan tulis menulis- bimbing membimbing- seminar seminar- dan sebagainya. La haula walakuwwata illa billah. Semoga perjalanan kali ini diberkahi.


***

10 April.
RI yang sangat on time ini membawa kami terbang dari bandara Soetta menuju Polonia. Yak! Destinasi pertama adalah Medan. Semua berjalan lancar, hingga sesaat sebelum landing awak cabin memberi tahu bahwa landasan pacu sedang antre kapal-kapal terbang yang akan mendarat. Beberapa waktu kami berputar-putar diatas dengan cuaca yang buruk.  Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar.

Perjalanan dari bandara Polonia dilanjutkan dengan menggunaan taksi. Berbekal bbm berisi alamat akhirnya kami sampai di Lubuk Pakam, kab Deli Serdang. Rumah tante, yang baru kali pertama saya bertemu. Mungkin yang kedua bagi tante, karena waktu itu saya masih sangat kecil :p



Oh ya, Perjalanan saya kali ini hanya ditemani seorang teman baik yang semoga hari-harinya selalu diberkahi Allah. Maharani ramadhanti. Teman sekamar di tanah perjuangan. 

11 April.
Hasil pinjaman kereta (re: motor dalam keseharian medan) dari tante, kami habiskan seharian penuh di Medan. Mengunjungi tempat-tempat yang memang wajib dikunjungi di ibu kota Sumatera Utara ini.


Pantai Cermin.

Pantainya memang tidak terlalu biru, cuma pasirnya menakjubkan. bling-bling :))





Masjid Raya Al-Mashun
Perjalanan cukup panjang dari pantai cermin ke masjid raya. Jadi agak 15 menit kami numpang tidur :p




Istana Maimoon
.
Jarak tempuh Istana dari masjid raya cukup dekat.
Ahya, sayangnya foto-fotonya banyak di Rani, dan gak sengaja memori camera ilang, beberapa hari lalu, dan belum di copy :|




pesawatnya bukan bagian dari istana sih, kebetulan dia lewat :p

Merdeka Walk.
Laper-er!
(kelaperan jadi picnya search google aja ya hahaha)

Main-main seru sampai sore, lepas ashar kami pergi kerumah kakak saya yang kebetulan tinggal di Kota Medan. Kemudian pulang kerumah tante lagi. dan tiduuuur.

12 April.
Hari ini cuma main sepeda keliling komplek, dan tidur. rencana ke danau toba dan sekitarnya gagal karena cukup jauh (sebenernya bukan masalah sih, cuma pengen bobok-bobok lucuk aja) hahaha :))

Malemnya kami pamit pergi menuju Banda Aceh!

13 April.
Sampai di Banda Aceh di jemput kakek yang entah ikatan saudaranya bagaimana, panjaaaaaaang kalau dijelasin. Kami mampir sebentar kerumahnya, dan disarankan langsung menuju Sabang. Kami yang memang berniat ke Sabang, tapi ingin menginap dulu di Banda Aceh, akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan ke Sabang. dari pelabuhan Ulee Lhue menuju Teluk Balohan kami berlayar dengan kapal cepat dengan lama perjalanan 45 menit. Sesampainya disana, kami numpang menginap dirumah keluarga baik hati, dengan 2 kakak yang super baik!


































Dari tugu 0 KM, Iboih, jalan jalan malem ke Sabang Fair, makan mie sedap (bukan mie instan), Sumur Tiga, Anoi Itam, Thomas, Balohan. Sabang seru, Sabang biru, semuanya nyenengin di sabang. Ke-Maha Pemurahnya Pencipta terasa banget di sini. Kapal pesiar MV Amadea sengaja mampir ke Sabang hari itu, kami berkesempatan untuk melihatnya secara dekat, dan sedikit ngobrol dengan captain dan penumpangnya! Ah. Terimakasih banyak Pencipta.











2 Hari 1 malam di Sabang, saya kembali pergi ke Banda aceh dan meninggalkan hati di sana. Someday, I'll be back, Sabang :*

14 April.
Kapal cepat pukul 15:30 mengatarkan kami kembali ke Banda Aceh. Beristirahat untuk bersiap menjelajah Banda Aceh di esok hari.

15 April.
Saya sudah mengontak teman SMA saya yang kebetulan kuliah di Unsiyah untuk menculik saya. Awalnya dia menolak halus enggak bisa karena ada kuliah hingga sore. Ah sedih. Tidak lama setelahnya ia mengabari, kuliah libur! Dosen gak masuk! yay! Jadi punya tour guide.
Namanya Andri Wibisono, anak berdarah Jawa, yang total berlogat Aceh :))

Kapal Apung yang terseret tsunami dari pelabuhan Ulee Lhue, Museum Tsunami Aceh yang hanya bisa dilihat dari luar (karena museum hari senin tutup), Makan Mie Bakso Jawa (jauh-jauh ke aceh tapi makan makanan jawa), Martabak telornya Aceh (tanpa kuah cuka, tapi enaaaak banget), Pantai Lampuuk, Masjid Raya Baiturrahman, Rumoh Aceh, dan tentu Kopi Ulee Kareng :) Ah. Banda x)))





















Malamnya kami pulang ke Medan. 10 jam di jalan, hanya di habiskan dengan tidur :) Terimakasih Aceh. Terimakasih tante Elly, kak Dewi, kak Nita, kakek Chai, Wibisono. Semoga kalian bahagia terus ya :)

16 April.
Berhubung rumah kakak yang waktu itu dikunjungi dekat dengan Polonia, akhirnya kami menumang disana, diselingi dengan pergi ke pajak petisah membeli beberapa panganan khas Medan untuk dibawa pulang.

21:30. Alhamdulillah. Kami sampai di Bandara Soekarno Hatta.
Terimaksih banyak semuanya! :))
Semoga selalu diberkahi.

***

Saya kembali pada realitas, kembali hidup dengan oksigen Tangerang-Serang, Mendapati kebijakan baru kampus yang sedikit menyesakkan. Tak apa, itu yang harus dibayar. Saya percaya, Allah akan selalu baik, dimanapun saya berada. Semangat terisi penuh oleh 6 hari perjalanan yang jika saya ceritakan detail akan membentuk kurva seperti kurva sin.

Seseorang bertanya, apa yang saya lakukan ketika berpergian.
Saya jawab, sebagian besarnya adalah belajar karakteristik manusia, sisanya belajar bahasa, belajar kebiasaan, belajar mandiri, belajar menghargai, dan belajar sosial dengan manusia yang lain pastinya.
Semoga ada kesempatan lain untuk kembali belajar banyak hal.

Satu keinginan lagi.
Semoga bisa umrah tahun 2014 nanti.
doakan ya :))


Salam.
Sarah Hasbiy Asy-syifa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...