***
3 Agustus 2012
"Bakal kangen kalian" adalah termasuk hal-hal yang sering disebut hari ini. Wangi perpisahan seperti sedang di jejali ke fikiran dan hati kami. Sesak.
Satu bulan se-rumah dengan orang-orang yang menyenangkan dan kemudian harus berpisah adalah bukan hal yang tidak sedih. Coba saja di bayangkan, mulai dari tidur hingga tidur lagi, segala hal di lakukan di bawah atap yang sama, rumah hangat milik Nde.
Pamit yang pertama dimulai dari petinggi-petinggi desa setempat. Pak Jeje, lurah kece yang suka jalan-jalan, RT-RT yang ramah lingkungan dan tetangga-tetangga yang tidak habis-habis senyumnya. Mushola dan karpet hijau itu seperti sepasang bisu yang sedang haru.
"Sebulan berada didesa yang membahagiakan dengan orang-orang yang menyenangkan disekitarnya. Terimakasih banyak Pak, Bu. Tidak banyak yang bisa kami beri pada desa ini." -97
"Tiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi jangan jadikan ini perpisahan. Setelah lebaran main kesini ya!" -Pak Jeje.
Perpisahan yang pertama di tutup dengan buka puasa bersama :))
***
97 dan Pemuda.
Awal yang cukup kacau. Pemuda seperti memandang kami sebelah mata. Peringatan datang bertubi-tubi. Kami jengah, tapi ini desa mereka. Lalu kami bisa apa?
Malam ini kami berkumpul, sangat hangat. Di awali dengan kesan pesan, dilanjut dengan nonton bareng dan bakar ikan dan tentu, (selalu) poker.
Pemuda, terimakasih telah menjadikan rumah ini benar-benar nyaman dan selalu di rindukan. So love.
"Kalau ke Mancak, aku akan menyebutnya- mau pulang ke Mancak, bukan mau pergi ke Mancak. Karena Mancak adalah rumah, tempat kami besar, dididik, dan mengenal kasih sayang secara utuh".
--
Mancak, 4 Agustus 2012
Pelukan. Air mata. Dan selamat tinggal.
Ada haru yang tidak bisa dirangkai oleh kombinasi 26 huruf :')
2 comment:
at: 9 Agustus 2012 pukul 08.28 mengatakan...
Kesan pertama adlh pembelajaran prtma, dmn trselip sbuah pesan "jngn prnh cpt mnilai sstu tu jelk krn cma liat pmbungkus'a sja. .tp cba buka dlu n bru km nilai isi'a " . . .heeeee
at: 9 Agustus 2012 pukul 09.11 mengatakan...
Kang Joni: Hahaha iya kang. Ngerti. Kan udah belajar sama kepala pemuda :))
Posting Komentar