Desember 13, 2011

Bingkisan untuk Nenek

Sebenernya ini tulisan buat uci, evennya uci ulang tahun 30 Nov kemarin. Agak gimaaa sih si benernya di posting kesini haha. Tapi gapapa kali yaa.
Enjoy reading ~

Dari Sepotong Cerita, Hingga Sepenggal Makna

Oleh: Sarah Hasbiy Asy-syifa Binti Masuni



2 pekan setelah aku lahir.

Umi bilang ini kali pertama aku bertemu Uci.

U-ci, adalah Ibu dari Umiku. Mertua dari abiku, dan tentunya adalah nenek dari aku dan ke 3 adikku. Kenapa panggilannya Uci? Bukan nenek? Atau panggilan wajar untuk Ibu dari Ibu kita? Aaaaaa. Itu Cuma karena lucu, keren, and absolutely beda! :)

Jadi, jika ada pertanyaan. Siapa nenekmu, jawabku adalah Uci!

***

Padang, 1995

Tahun ini usiaku 3 tahun. Kurang-lebih beberapa bulan setelah adik kembar ku lahir, Uci membawa ku ke Padang. Yap! Padang, kampung halaman Umi yang otomatis adalah rumah Uci. Kenapa di bawa ke Padang? Umi bilang sih karena Uci kasihan melihat umi yang harus mengurusku yang masih kecil dan juga harus mengurus dua bayi laki laki yang lahir sekaligus.

Setahuku, selama beberapa bulan di Padang, aku sempat bersekolah, TK Azkiya namanya. Tapi enggak satupun nama teman yang aku ingat setelah dewasa ini. Ya Tuhaaaan!

Uci bilang aku cacar air. Yayaya, aku ingat bagian yang ini. Sampai akhirnya aku di pulangkan ke Tangerang. Mungkin Uci takut aku mati. Hahaha. Padahal aku ga selemah itu loh Ci :D


Tahun-tahun setelahnya

Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan, sampai akhirnya tahun demi tahun, sudah banyak hal yang terjadi. Aku tumbuh menjadi gadis baik yang patuh terhadap kedua orang tua, gemar menabung, tidak suka menonton tv, rajin online dan tentunya taat beribadah. Mempunyai keluarga lengkap, harmonis, agamis dan menyenangkan tentu dambaan bagi setiap orang. Dan Allah berikan karunia itu padaku, ya Allah, thank full yaaa :)

Orang tua yang selalu mendukung, 3 adik hebat yang semakin hebat, dan nenek kakek lengkap yang extraordinary cukup membuat ku merasa subsets from fairy tale yang selalu berujung “and they lived happily ever after”

***

Kami punya satu kebiasaan yang mungkin keluarga lain juga punya. Yaitu Persenan Lebaran. Uuuuuu ini bagian yang sangat di tunggu tunggu saat lebaran tiba. Dikeluarga Padang, biasanya makin tua umur, maka akan makin banyak uang yang di dapat. Haha, alhasil karena aku cucu pertama yang otomatis paling tua, jadi yaaaaa, tau lah lanjutan tulisan ini apa hehe :D

***

Awal tahun 2011

“Tanggal 15 Uci mau ke padang, Sarah mau ikut?” Tanya Uci di sela sela telepon nya

Aw, yeaaay aku mau banget, karena sekian tahun ga pernah lagi kesana. Lumayan juga kan aku sedang liburan semester genap. Tapi ini selama 2 minggu? Ya Tuhaaaan lama sekali. Betah gak yaaa betah gak yaaa..

Beberapa hari kemudian …

Yeeep! Endingnya hari ini, aku berangkat juga. Ber-lion air dengan Uci dan Uca.

“Bismillahhirrahmannirrahim, semoga kami selamat sampai tujuan ya Allah”

Gr! Aku agak takut naik pesawat kali ini, karena pengalaman terakhir naik pesawat (dari Surabaya- bersama Uci Uca) sempat terjadi sesuatu yang lumayan bikin deg-deg-an. Ada angin besar yang membuat pesawatnya agak goyang. Aaaah semoga kali ini baik baik saja.

***

“Panta. Ini kampung Uca” kata Uci

Asik tempatnya, dingiiiiiiin. Sedihnya ketika liat kamar mandi, yaaa mungkin karena rumah ini ga ada yang urus. Jadi kotor banget. Uniknya, kolam air ini punya sumber air dari aliran air hujan yang sengaja di buat trek nya agar air tepat masuk ke dalam kolam. Lah? Kalau ga hujan hujan gimana?

Hemm, Bagian sedihnya lagi, ada tikus mati di dalam kolam, yang akhirnya kolam ini jadi ga bisa di pakai lagi.

Oh ya, Uca Uci udah kaya artis disini, yang dateng ke rumah gaaa abis abis. Wow! Banyaaaaaaaak banget!

2 minggu yang cukup menyenangkan. Tapi endingnya kurang bagus. Setelah sampai di Jakarta, aku nangis. Bukan karena gasuka, bukan karena liburan yang membosankan. Tapi Cuma karna kangen Abi Umi dan waktu di Padang aku sempat sakit. “Maaf yaaa Uci Uca, Sarah seneng ko waktu itu. Nangis pas ketemu Abi Cuma karena rindu berat. Itu aja :)”

***

Hemmm, kejadian terakhir membuat aku merasa hubungan aku sama Uci jadi kurang enak. Agak jauh rasanya. Uci jadi jarang telepon. Ah, sedih banget sih. Cuma mungkin emang harus begini karena aku salah. Maaf yaaa Uci, maaaaf banget :) Sarah sayang Uci karena Allah.

***

Banyak cerita dan rasa yang susah untuk di tuang. Tapi aku selalu punya doa untuk mereka. Selamat ulang tahun Uci, Aku tak pernah sedikit pun tak sayang mereka.

I love you more than words.





0 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...